The Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di SMPN 9 Cimahi

Penulis

  • Nazma Nurmanisa Poltekkes Kemenkes Bandung

DOI:

https://doi.org/10.69677/avicenna.v3i3.98

Kata Kunci:

aerobik, dismenore primer, kesehatan reproduksi, remaja putri

Abstrak

Latar Belakang: Dismenorea merupakan nyeri yang terjadi sebelum dan saat menstruasi. Prevalensi remaja putri di Indonesia yang mengalami dismenorea sekitar 11.805. Dismenorea dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang seringkali menyebabkan penurunan produktivitas sehingga memerlukan terapi. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dianjurkan dinilai lebih aman tanpa menggunakan alat, bahan atau obat kimia yang berbahaya adalah latihan aerobik secara teratur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik terhadap dismenorea primer pada remaja putri di SMPN 9 Cimahi. Metode Penelitian ini quasi eksperimen dengan menggunakan one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden melakukan latihan aerobik dengan durasi 30 menit pada hari ke-5 setelah menstruasi. Latihan ini dilakukan 3 kali seminggu selama satu bulan. Skala nyeri dilakukan pada menstruasi bulan berikutnya menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan signifikansi 95%. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan rerata skala nyeri sebelum intervensi adalah 4,90 (kategori sedang) dan setelah adalah 2,20 (kategori ringan). Hasil uji Wilcoxon p 0,00 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat menurunkan dismenore primer. Simpulan: Petugas kesehatan dan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan edukasi kepada remaja putri mengalami dismenore dengan melakukan latihan aerobik menjadi lebih produktif.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-22

Cara Mengutip

Nurmanisa, N. (2024) “The Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di SMPN 9 Cimahi”, Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna, 3(3), hlm. 295–300. doi: 10.69677/avicenna.v3i3.98.