Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.69677/avicenna.v3i2.75Kata Kunci:
zat gizi, asi eksklusif, pendapatanAbstrak
Latar belakang: World Health Organization (WHO) tahun 2020, terdapat 22% atau 149,2 juta anak dibawah usia 5 tahun yang mengalami stunting, di Indonesia pada tahun 2021 prevalensi stunting sebesar 24,4%, sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 30,02%. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 s/d 21 September 2023. Popuasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu berjumlah 255 orang. Sampel dalam penelitian sebanyak 73 responden pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling yang diambil dari setiap kelurahan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada faktor hubungan antara asupan zat gizi dengan kejadian stunting pada balita dengan hasil uji statistik (p value = 0,002 < a = 0,05). Ada hubungan antara ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita dengan hasil uji statistik (p value = 0,000 < a = 0,05). Tidak ada hubungan antara pendapatan dengan kejadian stunting pada bayi balita (p value = 0,439> a = 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan asupan gizi, ASI Eksklusif dengan kejadian stunting sedangkan pendapatan tidak ada hubungan terhadap kejadian stunting di wilyah Kerja Puskesmas Puuwatu.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.