PENGARUH BROKEN HEART TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA/I UINSU
DOI:
https://doi.org/10.69677/avicenna.v4i2.146Kata Kunci:
Kesehatan Mental, Kualitas Tidur, Patah HatiAbstrak
Latar Belakang: Data dari WHO menunjukkan prevalensi gangguan mental yang signifikan pada usia 15-29 tahun, termasuk depresi dan kecemasan. Mahasiswa, khususnya pada fase emerging adulthood, dinilai rentan terhadap masalah ini akibat tekanan akademik dan sosial..Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak broken heart terhadap pola tidur dan kesehatan mental di kalangan mahasiswa/i UINSU. Metode: Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif analitik observasional dengan desain case-control, data dikumpulkan dari 160 mahasiswa melalui kuesioner terstandar, termasuk Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (57,5%) mengalami broken heart dalam satu tahun terakhir. Tingkat broken heart ringan lebih dominan (91,3%) dibandingkan tingkat berat (8,8%). Analisis korelasi Spearman dan uji ANOVA serta uji t independen menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan searah antara tingkat broken heart dengan kesehatan mental (p<0,01), di mana semakin berat tingkat broken heart, semakin terganggu kesehatan mental. Selain itu, uji Chi-Square, ANOVA, dan uji t independen juga mengungkapkan adanya hubungan signifikan antara broken heart dengan pola tidur (p<0,05), di mana tingkat broken heart yang lebih berat cenderung berhubungan dengan pola tidur yang lebih buruk.. Kesimpulan: Broken heart memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan pola tidur mahasiswa/i UINSU.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.